PANGKEP– Kendati Operasi Patuh 2022 telah usai sejak Tanggal 26 Juni 2022, ada hal menarik dari balik operasi yang digelar serentak selama 14 hari dalam upaya menyelamatkan anak bangsa dari ke kecelakaan lalulintas (lakalantas).
Pada Operasi yang digelar beberapa waktu lalu, seorang siswa salahsatu sekolah menengah atas (SMA) di wilayah Kabupaten Pangkep dijaring, karena melakukan pelanggaran lalulintas.
Meski tak disanksi tilang seperti tujuan operasi tersebut, personil Satlantas Polres Pangkep meminta siswa tersebut untuk menghafalkan Pancasila sebagai bentuk pembinaan karena pelanggaran yang dilakukan.
Ketika itu, siswa tersebut mulai melafalkan dengan suara sila-sila Pancasila sebagai dasar negara, sila pertama hingga sila ke tiga terucap lancar tanpa kendala.
Namun masuk pada sila ke empat dan lima, siswa ini seperti dalam video dokumentasi Satlantas Polres Pangkep, melafalkan dengan salah, jadi seolah lupa atau tidak hafal.
Kasatlantas Polres Pangkep AKP Ida Ayu Made Ari Suastini, SH menjelaskan, pada pelaksanaan Operasi Patuh 2022 lalu, pihak Satlantas Polres Pangkep juga fokus pada disiplin Lalulintas untuk selamatkan generasi bangsa dari kecelakaan lalulintas (lakalantas) dengan berbagai program edukasi dan himbauan.
“Pada pelaksanaan Operasi Patuh 2022, kami menghimbau dan mengedukasi masyarakat untuk patuh berlalulintas dan patuh untuk keselamatan. Demikian halnya pada kalangan Milenial kita fokus disiplin berlalulintas untuk selamatkan generasi penerus bangsa,” ucap Kasatlantas, belum lama ini.
Diakui, pada pelaksanaan operasi beberapa waktu lalu, mereka banyak menjaring anak-anak sekolah yang beragam pelanggaran, seperti tak menggunakan helem dan berboncengan tiga.
“Anak-anak sekolah yang dijaring dilakukan tindakan peneguran serta pendataan. Bahkan kami kerap memberi sanksi mendidik dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan menghafalkan Pancasila sebagai lambang negara,” tutup mantan Kasatlantas Polres Bantaeng ini. (*)