PALOPO– Lantaran penyangga Jembatan Pikung di Kelurahan Rampoang, Kecamatan Bara, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, alami keretakan, sehingga kendaraan yang akan melalui di area tersebut enggan melintas.
Kerusakan tersebut dipicu oleh hujan deras yang mengguyur Palopo yang mengakibatkan area jembatan banjir dan merendam jalan.
Akibatnya, arus lalulintas beberapa hari terakhir di alami kemacetan tersebut membuat puluhan mobil bus penumpang dari berbagai perusahaan angkutan tertumpuk di lapangan sektor Bara, Jalan Ratulangi, Kelurahan Rampoang, Kecanatan Bara, area Mapolres Palopo
Nah, dalam mengurai terjadinya penumpukan bus dan arus lalulintas, Satlantas Polres Palopo melakukan pengamanan dan pengaturan arus lalulintas, guna mengurai kemacetan serta kepadatan bus yang tengah menumpuk.
“Kami menyiapkan jalur alternatif yaitu jalur Perumnas -rRampoang, akan tetapi ada satu jembatan pada jalur alternatif tersebut yang tidak bisa di lalui dengan kendaraan roda 6 keatas mengingat
kondisi jembatan tersebut tidak memungkinkan untuk di lalui,” ucap Kasatlantas Polres Palopo, Iptu Siswaji, saat memimpin pengaturan arus lalulintas di daerah tersebut.
Dijelaskan, melaksanakan koordinasi dengan balai jalan dan akan membuat jembatan darurat di sekitar jembatan sungai pikung tersebut (trans Sulawesi) dengan estimasi waktu kurang lebih 7 hari.
“Personil Satlantas Polres Palopo melaksanakan koordinasi kepada perwakilan Bus baik itu AKAP dan AKDP agar sementara waktu melakukan transit dengan menggunakan roda 4 serta menurunkan penumpangnya di Terminal Dangerakko, Kota Palopo,” beber mantan Pair STNK Regident Ditlantas Polda Sulsel ini, Selasa (18/10/22).
Kendati demikian, hingga berita ini tayang, arus lalulintas sampai saat ini masih dapat dikendalikan oleh personil Satlantas Polres Palopo dan masih tampak ada penumpukan kendaraan di Jalan Trans Sulawesi, karena dilakukannya sistem buka tutup arus dan pengalihan arus lalin ke jalur alternatif. (*)