GOWA– Saat ini pemuda jarang yang mau bertani. Salahsatu penyebabnya, kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) pemuda dalam bertani.
Resa Mahar TYL, salahsatu tokoh pemuda di Kabupaten Gowa, Sulsel, berharap dan mengajak pemuda saat ini sudah menjadi pengganti bagi petani dengan usia yang sudah kurang produktif atau bahkan tidak produktif lagi untuk bertani.
“Petani Indonesia dengan usia produktif sudah semakin menurun penurunan juga akan turut mempengaruhi produktivitas pertanian yang dapat berdampak pada penurunan ketahanan pangan yang ada di Indonesia. Sebab itu solusinya kerlibatan pemuda dalam pertanian,” ujar Reza Mahar TYL, Minggu (7/5/23).
Ia juga dorong anak muda bagaimana agar tertarik dengan sektor pertanian dengan berbagai motivasi pada sektor pembangunan pertanian ,supaya anak muda bisa menjadi motor penggerak pertanian di Indonesia.
“Saat ini pemuda Indonesia banyak yang mengambil jurusan di bidang lain ,para pemuda sekarang tidak begitu tertarik dengan jurusan pertanian, karena pemuda sekarang berfikir bahwa pertanian identik dengan pekerja kasar dan kemiskinan . Karena jurusan lain yang di anggap lebih bergengsi dan menjanjikan masa depannya,sehingga jurusan lainlah yang banyak di minati oleh para pemuda sekarang. Pemikiran itulah yang harus dirubah pada diri generasi kita,” tegasnya.
Lanjut Reza Mahar TYL, petani yang masuk kategori muda dengan rentang usia 19 tahun hingga 39 tahun. Karena itu, perlunya menumbuhkan atau mendorong peran pemuda menjadi motor penggerak pertanian.
“Ada yang harus kita ingat bahwa Indonesia memiliki potensi besar di bidang pertanian. Jadi, untuk memajukannyan, diperlukan keterlibatan pemuda sebagai generasi penerus yang akan terus mendorong kemajuan pertanian di republik ini,” tutup Reza Mahar TYL yang diketahui Wakil Ketua KNPI Kabupaten Gowa.(*)