JAKARTA–  Setiap tahun, arus mudik dan balik Lebaran menjadi tantangan besar bagi pemerintah, terutama dalam memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan jutaan masyarakat.

Tahun ini, upaya pengelolaan arus mudik mendapat apresiasi dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), yang menyoroti peran strategis Korlantas Polri dalam memanfaatkan teknologi digital untuk mengawasi mobilitas masyarakat.

Dalam kunjungannya ke Gedung NTMC Korlantas Polri, MenPAN-RB menegaskan pentingnya transformasi digital dalam reformasi birokrasi.

Pemanfaatan teknologi dalam pemantauan lalu lintas tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga memastikan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat.

Integrasi data yang dilakukan Korlantas memungkinkan koordinasi yang lebih baik antarinstansi, terutama dalam situasi darurat.

Kebijakan Work From Anywhere (WFA) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) turut berkontribusi dalam mengurangi kepadatan lalu lintas, dengan menunda pergerakan sebagian pemudik pada puncak arus.

Berdasarkan data yang dihimpun, terjadi peningkatan volume lalu lintas hingga 30 persen dibandingkan tahun lalu, namun tetap dalam kondisi terkendali.

Ini membuktikan bahwa strategi berbasis data dapat mengoptimalkan pengelolaan lalu lintas secara lebih efektif.

Ke depan, langkah Korlantas dalam mengembangkan sistem pemantauan berbasis teknologi harus terus diperkuat.

Dengan meningkatnya jumlah kendaraan dan mobilitas masyarakat, inovasi dalam manajemen lalu lintas menjadi kebutuhan yang tidak bisa dihindari.

Transformasi digital di sektor transportasi bukan sekadar tren, melainkan keharusan dalam mewujudkan sistem lalu lintas yang lebih aman, efisien, dan responsif terhadap kebutuhan publik. (“)

Berita Terkait