JAKARTA– Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho menekankan bahwa kelancaran arus mudik dan balik Lebaran tidak hanya bergantung pada kebijakan pemerintah, tetapi juga pada peran aktif para pengendara.
Berbagai strategi telah diterapkan untuk mengatasi kepadatan lalu lintas, seperti rekayasa lalu lintas contraflow dan one way.
Namun, efektivitas dari strategi tersebut sangat tergantung pada kepatuhan dan kesadaran pengemudi dalam mematuhi aturan untuk menjaga keselamatan di jalan.
“Negara sudah berusaha maksimal dengan menerapkan berbagai strategi, seperti contraflow dan one way. Namun, kembali lagi kepada para pengemudi sebagai duta keselamatan berlalu lintas. Kesadaran mereka dalam memahami aturan dan menjaga keselamatan sangatlah penting,” ujar Irjen Pol Agus pada Rabu (2/4/2025).
Irjen Pol Agus juga menjelaskan bahwa perhitungan penerapan contraflow dan one way terus dikembangkan agar lebih efektif. Salah satu inovasi yang dilakukan tahun ini adalah penerapan one way lokal di beberapa titik, seperti di Kilometer 188 menuju Jakarta.
“Tahap awal, dari Kilometer 188 ke Jakarta, kita hanya berlakukan one way lokal untuk mengontrol kecepatan kendaraan. Jika kepadatan semakin tinggi, barulah kita atur kembali contraflow agar lalu lintas tetap terkendali,” tambahnya.
Analisis dan evaluasi kecelakaan lalu lintas menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti jarak aman, kecepatan, dan kondisi fisik pengendara menjadi penyebab utama kecelakaan.
“Kecelakaan di jalan tol dan non tol memiliki faktor-faktor yang berbeda. Di jalan tol, faktor utamanya adalah jarak dan kecepatan. Sementara di luar tol, kelelahan dan jarak perjalanan yang panjang sering menjadi penyebab kecelakaan,” pungkas Irjen Pol Agus. (*)