MAROS– Kasat Lantas Maros, Iptu Kamal, turun langsung ke lapangan untuk memberikan edukasi kepada para pemohon Surat Izin Mengemudi (SIM) di Satpas Maros.

Langkah ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran bahwa keselamatan berkendara harus menjadi kebutuhan utama, bukan sekadar formalitas administrasi.

Edukasi ini menjadi bagian penting dari upaya mewujudkan budaya tertib berlalu lintas di masyarakat.

“Para pemohon SIM dan peserta ujian teori maupun praktik harus memahami fungsi dan manfaat memiliki SIM. Ini merupakan tanggung jawab kami untuk memberikan pemahaman kepada mereka bahwa SIM bukan hanya dokumen, tetapi simbol kelayakan dan kesiapan mengemudi di jalan raya,” tegas Iptu Kamal.

Iptu Kamal juga menyoroti bahwa salah satu penyebab utama kecelakaan di jalan raya adalah kurangnya pemahaman pengendara tentang etika dan tertib lalu lintas.

“Banyak calon pengendara yang mengurus SIM hanya untuk menghindari sanksi tilang, tanpa menyadari bahwa tujuan utama memiliki SIM adalah bukti bahwa mereka telah lulus uji kelayakan, baik secara teori maupun praktik,” ujarnya.

Menurut Kamal, kesadaran ini penting untuk menekan angka kecelakaan.

Edukasi yang diberikan Kasat Lantas Maros ini menekankan bahwa SIM berfungsi lebih dari sekadar memenuhi syarat administrasi.

SIM adalah bukti bahwa pemiliknya telah memahami aturan berlalu lintas dan mampu menjalankan kendaraannya dengan aman serta bertanggung jawab.

“Pengendara yang benar-benar layak memiliki SIM akan lebih sadar akan keselamatan diri dan orang lain di jalan raya,” tambahnya.

Melalui edukasi langsung ini, Kasat Lantas Maros berharap calon pengendara memiliki motivasi yang benar dalam mengurus SIM.

Dengan pemahaman yang lebih baik, para pengemudi diharapkan menjadikan keselamatan sebagai kebutuhan utama dalam setiap perjalanan mereka.

Langkah ini adalah bagian dari visi untuk menciptakan lalu lintas yang aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat.

Inisiatif yang dilakukan Kasat Lantas Maros ini memberikan contoh nyata bagaimana edukasi dapat menjadi kunci dalam mengubah pola pikir masyarakat terkait keselamatan berlalu lintas.

Dengan pendekatan langsung dan humanis, diharapkan para pemohon SIM tidak hanya memperoleh lisensi, tetapi juga bekal pengetahuan dan kesadaran yang kuat tentang pentingnya keselamatan di jalan raya. (*)

Berita Terkait