BONE– Sabtu dini hari yang tenang di Kabupaten Bone mendadak berubah menjadi kepanikan setelah sebuah mobil pickup yang mengangkut belasan pelajar mengalami kecelakaan tunggal di jalan Poros Bone-Wajo, Desa Lattekko, Kecamatan Awangpone.
Kecelakaan tragis itu merenggut nyawa tiga orang, sementara penumpang lainnya mengalami luka-luka.
Dalam suasana yang penuh duka itu, personel Satlantas Polres Bone bergerak cepat memberikan penanganan.
Tak lama setelah informasi kecelakaan diterima, tim lakalantas Satlantas Polres Bone langsung menuju lokasi kejadian untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengevakuasi kendaraan yang mengalami kecelakaan.
Mereka juga sigap mengunjungi korban di rumah sakit untuk memastikan penanganan medis berlangsung optimal. “Gerak cepat dalam bertindak sangat menentukan penanganan korban kecelakaan. Semakin cepat kami bertindak, semakin besar peluang menyelamatkan nyawa,” ujar Kasatlantas Polres Bone,AKP H Musmulyadi, sembari menegaskan pentingnya respons darurat yang efektif.
Namun, kecelakaan ini bukan hanya soal angka korban, ia mencerminkan risiko tinggi penggunaan mobil bak terbuka untuk mengangkut penumpang.
AKP H Musmulyadi dengan tegas mengingatkan bahwa praktik tersebut melanggar hukum dan membahayakan keselamatan penumpang.
“Kendaraan bak terbuka tidak dirancang untuk mengangkut manusia. Tidak ada fasilitas keamanan seperti sabuk pengaman atau tempat duduk yang layak, yang membuat risiko cedera saat kecelakaan menjadi jauh lebih besar,” jelasnya.
Mengacu pada Pasal 303 UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pengemudi mobil barang yang digunakan untuk mengangkut orang dapat dikenakan hukuman berupa kurungan hingga satu bulan atau denda sebesar Rp250 ribu.
Meski aturan ini telah lama diberlakukan, AKP H Musmulyadi mengakui bahwa kesadaran masyarakat dalam mematuhi regulasi masih kurang.
“Kami terus mengimbau agar pengemudi tidak menggunakan kendaraan bak terbuka untuk membawa penumpang demi mencegah tragedi serupa,” tambahnya.
Selain itu, Kasat Lantas Polres Bone juga menekankan pentingnya kondisi fisik yang prima bagi para pengemudi. Faktor seperti kelelahan atau mengantuk dapat memperbesar risiko kecelakaan di jalan.
“Kami harap masyarakat semakin sadar akan pentingnya disiplin berkendara untuk keselamatan kita bersama,” tutup AKP H Musmulyadi.
Tragedi ini menjadi pengingat nyata akan perlunya kepatuhan terhadap aturan lalu lintas demi melindungi nyawa setiap pengguna jalan.(*)