“Raih Kembali Kepercayaan Publik dengan Konsep Polisi Presisi”

Catatan LantasInfo

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan jajarannya untuk meraih kembali kepercayaan masyarakat yang mulai menurun sejak insiden pembunuhan Brigadir J.

Pernyataan orang nomor Wahid di jajaran kepolisian ini, tentunya bukanlah hal yang mudah, semuda membalikan telapak tangan. Tentunya, semua itu butuh waktu yang tidak cepat, bak mengurai benang yang kusut.

Lembaga penegakan hukum yang dipercayai rakyat, belakangan ini diterpa angin kencang dengan insiden maut di rumah dinas sang jenderal yang menjadi perhatian publik.

Bahkan media massa, baik cetak, elektronik dan online serta media sosial, merunning berita sejak awal peristiwa hingga masalah ini akan berakhir dengan putusan hukum di meja peradilan, nantinya.

Awal terungkapnya peristiwa maut yang menewaskan Brigadir J, Publik sempat meragukan profesionalisme kepolisian mengungkap pelaku serta dalang tewasnya sang ajudan Irjen Pol Fs.

Hingga saat ini polisi masih bekerja maksimal untuk mengusut tuntas peristiwa maut ini secara terang benderang dan terus terupdate kepublik.

Dengan beberapa waktu, keraguan publik tersebut terjawab dengan ketegasan kecekatan kepolisian mengungkap para pelaku hingga menetapkan sejumlah tersangka.

Bahkan mantan Kadiv Propam Polri ini ditetapkan juga sebagai tersangka dan dijebloskan ke sel jeruji besi di Mako Brimob Polri, bersama sejumlah kroninya.

Sejak Kapolri menetapkan Irjen Pol. FS tersangka pada konfrensi pers di Mabes Polri beberapa waktu lalu, sejumlah elemen masyarakat memberi apresiasi kinerja kepolisian.

Artinya, kepolisian di republik ini kembali mempertontongkan profesionalisme penegakan hukum tanpa bulu. Jadi, profesionalisme ini kembali menggugurkan keraguan publik maupun nitizen di dunia Maya ke pada institusi penegak hukum.

Toh, instruksi Kapolri untuk meraih kembali citra kepolisian, tentunya menuntut personil kepolisian di Nusantara ini, menjaga Marwah lembaga penegak hukum ini (Kepolisian) yang merupakan tugas dan tanggung jawab segenap anggota polri dengan memberikan yang terbaik ke publik, apalagi dengan konsep Presisi (prediktif, responsibilitas, transparasi, dan berkeadilan) membuat pelayanan dari kepolisian lebih terintegrasi, modern, mudah, dan cepat.

Konsep ini diimplementasikan dalam kepolisian prediktif atau predictive policing yang mengedepankan kemampuan untuk memprediksi situasi dan kondisi yang menjadi isu dan permasalahan yang menjadi potensi gangguan kamtibmas melalui prediksi yang didasari analis fakta, data dan informasi yang tentunya didukung dengan kemajuan dan perkembangan teknologi informasi

Sahabat Bulletin LantasInfo mungkin sepakat, untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap penegakan hukum di Indonesia, salah satu langkah strategis yang harus dilakukan adalah membersihkan institusi penegak hukum dari oknum-oknum yang hanya mengedepankan kepentingan pribadi mereka dalam menjalankan tugasnya dan menyalahgunakan kewenangan yang dimilikinya.

Sementara dalam konteks pembentukan dan peningkatan kepercayaan publik, sangatlah menarik aparat kepolisian terus menerapkan konsep Presisi dimana muara akhirnya adalah meningkatkan kepercayaan publik kepada Polri.

Bahkan, kehadiran polisi di tengah rakyat sudah menjadi kebutuhan rakyat yang menjadi pengayom, pelindung dan menjadi pelayan.

Sekedar menambahkan saja, salah satu satuan polisi yang saat ini masih menjadi kebanggaan masyarakat adalah korps lalulintas.

Ada hasil penelitian yang menyebutkan, bahwa citra polisi, khususnya lalulintas di mata masyarakat adalah positif. Penilaian ini didasarkan atas perbedaannya tindakan atau perilaku personil yang dulu dengan polisi yang sekarang. Polisi yang dulu mencerminkan sikap yang keras, galak, mudah disuap, dan tidak menegakkan hukum.

Perbedaan ini karena adanya perubahan sistem birokrasi kepolisian dari militer ke pegawai negeri sipil bersenjata. Profesionalisme seorang polisi dapat menimbulkan penilaian positif bagi citra polisi lalu lintas.

Dengan begitu, rasa kepercayaan masyarakat terhadap polisi lalu lintas akan terjalin dengan baik. Kata kunci: Personality, Reputation, Value, citra, profesionalisme, citra polisi.

Apalagi di era digital, pelayanan kepolisian Lalulintas terus digenjot dengan menciptakan berbagai inovasi ya g memanjakan masyarakat dalam pelayanan.

Yang jelas, kehendak Kapolri agar dapat meraih kembali kepercayaan masyarakat, akibat sejumlah kasus dan priilaku oknum anggota kepolisian yang mencoreng nama baik polri, akan hilang lenyap bak ditelan bumi. (*)

Semoga catatan ini bisa menjadi motivasi, mengembalikan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.

Leave A Reply

Your email address will not be published.