BANTAENG– Sabtu sore itu, 8 Maret 2024, suasana Dusun Pattoppakang, Desa Layoa di Kecamatan Pa’jukukang, Bantaeng, perlahan berubah.

Aksi balapan liar yang biasa mengusik ketenangan warga akhirnya menjadi target patroli dialogis yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Pa’jukukang, AKP Agussalim, S.Sos. Dengan dukungan IPTU Purwanto, SE, serta 18 personel gabungan dari Polsek dan Satlantas.

Mereka mengambil langkah tegas demi mengembalikan keamanan wilayah tersebut.

Sejak pukul 17.00 WITA, tim bergerak menyisir lokasi balapan liar yang telah lama menjadi keluhan warga.

Para remaja yang terlibat balap liar seolah menjadikan jalan desa sebagai arena adu kecepatan tanpa memedulikan keselamatan.

Ketika personel tiba di lokasi, beberapa pelaku melarikan diri ke area persawahan terdekat, meninggalkan sepeda motor mereka.

Adegan tersebut menciptakan dilema baru, karena pemilik sawah merasa dirugikan dan mulai menuntut ganti rugi.

Meski demikian, patroli dialogis ini berhasil mengamankan 18 unit sepeda motor yang kemudian diserahkan ke Satlantas Polres Bantaeng sebagai barang bukti.

Kapolsek Pa’jukukang bersama tim tidak hanya bertugas membubarkan kerumunan, tetapi juga mendekati masyarakat setempat untuk memberikan pengertian.

“Kami hadir untuk menjawab keluhan warga. Ini bagian dari kepedulian kami terhadap ketertiban di wilayah Kecamatan Pa’jukukang dan Gantarangkeke,” ujar AKP Agussalim.

Keberhasilan patroli ini tidak terlepas dari pendekatan dialogis yang melibatkan komunikasi intensif antara aparat dan warga.

Dalam suasana yang kondusif, mereka mendengarkan keluh kesah masyarakat sembari memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga keselamatan di jalan.

Pesan moral yang disampaikan dengan penuh empati pun diterima positif oleh masyarakat, meskipun insiden balapan liar telah menimbulkan kerugian di sisi lain.

Kegiatan ini menunjukkan bahwa patroli dialogis bukan sekadar operasi penegakan hukum, tetapi juga upaya merajut hubungan antara penegak hukum dan masyarakat.

Penanganan yang humanis dan terukur seperti ini memberikan pelajaran berharga tentang bagaimana menciptakan keamanan tanpa mencederai hak individu atau komunitas.

Lebih dari itu, aksi ini adalah bukti nyata bahwa setiap keluhan masyarakat direspons dengan serius.

Saat patroli selesai pukul 19.00 WITA, suasana kembali tenang. Kendati kasus balapan liar telah diatasi sementara, pekerjaan rumah tetap ada—menanamkan kesadaran di kalangan remaja untuk lebih bertanggung jawab di jalan raya.

Polsek Pa’jukukang berkomitmen melanjutkan pengawasan dan edukasi demi menciptakan wilayah yang benar-benar bebas dari gangguan ketertiban umum.

Untuk warga setempat, malam itu diiringi rasa lega, menyadari bahwa suara mereka didengar. (*)

Berita Terkait